tranlate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 11 April 2012

VALENTINO ROSSI RAGU BISA BERTAHAN LEBIH LAMA DI DUCATI MOTOGP

rossiducatilosail
Valentino Rossi menjadi ragu untuk bertahan menjadi pembalap Ducati setelah masa kontraknya bersama pabrikan asal Italia tersebut berakhir pada akhir musim 2012.

"Saya datang ke Ducati pada akhir 2010 dengan tujuan untuk membalap selama dua tahun dan mencoba untuk menang bersama Ducati," kata Valentino Rossi. "Tapi ini sulit. Selain itu, saya juga ingin bertahan selama dua tahun lagi. "
Semangat Valentino Rossi untuk membalap di kejuaraan MotoGP khususnya bersama Ducati semakin pudar setelah dirinya hanya mampu menyelesaikan balapan MotoGP Qatar di posisi kesepuluh.
Valentino Rossi menjelaskan, "Jika kami bekerja dengan baik maka kami bisa bertarung untuk posisi kelima atau keenam. Saya tak tertarik untuk itu. Jika Anda harus bertarung untuk posisi lima maka sedikit demi sedikit Anda akan kehilangan antusiasme.
"Dengan membalap seperti ini, Anda kehilangan kesenangan untuk balapan. Selain karena ego, saat Anda tahu kalau pada saat balapan Anda akan sering dikalahkan, maka balapan akan terasa sulit. Jika Anda tak menikmati balapan di trek, semuanya jadi terasa lebih berat. "
Meski demikian, Rossi mencoba untuk memaksimalkan potensi motor Desmosedici GP12 dan membantu Ducati untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan untuk memperbaiki performanya selama musim ini.
Pembalap berusia 33 tahun tersebut menambahkan: "Kami harus mencoba semuanya, untuk melakukan yang terbaik sampai akhir tahun agar motornya mendapatkan banyak perbaikan. Cara seperti itu mungkin yang terbaik yang akan menyelesaikan banyak permasalahan. "
Banyak rumor yang saat ini beredar menyebutkan kalau Valentino Rossi akan membentuk tim sendiri untuk berkompetisi di kelas MotoGP mulai tahun depan mempergunakan motor Yamaha atau Honda.Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kedua pabrikan tersebut bersedia untuk menyuplai motor untuk dipergunakan Valentino Rossi? Tentunya, Rossi harus kembali beradaptasi untuk membalap dengan memakai motor pabrikan Jepang tersebut.
Spekulasi lain yang berkembang adalah kalau Rossi akan beralih profesi menjadi pembalap di ajang balap roda empat.
Sedangkan skenario terburuknya adalah bahwa Valentino Rossi bisa saja memutuskan untuk pensiun dari dunia balap.

VALENTINO ROSSI: CASEY STONER SEHARUSNYA BERTERIMA KASIH PADA DUCATI

rossiducatiwroom
Valentino Rossi mengatakan kalau Casey Stoner lebih mudah beradaptasi dengan motor Ducati yang dikenal lebih sulit untuk dijinakkan.

Casey Stoner memulai karir balapnya di MotoGP bersama tim Ducati pada periode 2007 sampai 2010.Berbagai kisah manis dan pahit dilalui Stoner bersama pabrikan yang bermarkas di Bologna tersebut.
Bahkan Stoner mampu meraih gelar juara dunia pertamanya dalam debut karirnya bersama tim Ducati.
Valentino Rossi mengatakan kalau Stoner seharusnya berterima kasih kepada Ducati karena mereka telah turut mempengaruhi dan membentuk karakter gaya balap Stoner yang khas.
Gaya balap yang dimiliki Stoner membuatnya lebih terbiasa untuk membalap di tengah permasalahan.
Sedangkan untuk Valentino Rossi, motor Ducati tidak cocok terhadap gaya balapnya sehingga turut berkontribusi pada hasil buruk yang ia dapatkan selama karirnya membesut Desmosedici.
Valentino Rossi berkata, "Stoner memiliki gaya balap yang sangat istimewa dan dia juga masih muda pada tahun 2007, jadi lebih mudah baginya untuk beradaptasi dengan Ducati.
"Stoner berkembang dengan Ducati, jadi dia seharusnya berterimakasih kepada Ducati karena dia sudah belajar bagaimana dirinya membalap seperti saat ini, itu dikarenakan dia tumbuh dengan motor Ducati, yang dibutuhkan gaya balap khusus untuk mengendarai jika Anda tak ingin jatuh."

VALENTINO ROSSI PASRAH KEPADA DUCATI, TAPI MASIH PEDE TERHADAP KEMAMPUAN DIRI SENDIRI

rossiducatiqatar


Valentino Rossi mengatakan kalau dirinya memasrahkan ke Ducati untuk dapat menyelesaikan segudang permasalahan yang menghambat penampilan The Doctor saat menjalani balapan seri perdana MotoGP 2012, dimana pada balapan yang dihelat di Sirkuit Losail, Qatar pada akhir pekan lalu tersebut, Rossi hanya mampu menyelesaikan balapan di posisi ke -10.

Tetapi Valentino Rossi masih memiliki rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri meskipun usianya terbilang tak lagi muda.
Pembalap berusia 33 tahun tersebut mengatakan: "Faktor Usia menguntungkan lawan Anda memang benar adanya. Namun sebuah tahun yang sulit tidak akan membuat Anda lupa bagaimana untuk tetap berada pada jalan seperti yang ada dalam petunjuk. Menurut saya, saya masih dapat melakukan itu.
"Sangat jelas siapa yang telah membuat motor kami. Filippo Preziosi merupakan bosnya dan otak di balik semuanya. Kami pasrahkan kepada beliau bagaimana cara untuk membantu kami.
"Masalah kami sangat jelas, yakni apa saja yang tak berfungsi di bagian belakang motor, akselerasi, dan menurut saya masalahnya berasal dari bagian depan yang menyebabkan understeer.
"Kami juga bermasalah saat memasuki tikungan karena sesuatu yang tidak kami ketahui, Understeer ini merupakan permasalahan terbesar.
"Yang luar biasa adalah kalau karakter motor ini mirip dengan semua motor Ducati yang pernah saya balap sejak 2010, tak peduli versi apapun, apakah menggunakan chassis serat karbon, alumunium, atau alumunium utuh, karakternya tak pernah berubah. Luar biasa.
"Mesinnya juga bermasalah. Kami membutuhkan mesin yang lebih dapat dikontrol. Mesin yang kami pergunakan sangat agresif, melebih Honda dan jauh lebih agresif ketimbang Yamaha.
"Dengan menemukan performa terbaiknya, Anda mungkin sedikit mengabaikan kenyamanan motor saat dibalap. Cara seperti itu salah. Untuk apa Anda berhasil mendapatkan energi tersebut jika Anda tak bisa memanfaatkannya? "

CASEY STONER 'LEBIH BERMASALAH' DI MOTOGP ERA 1000CC

Motor 1000cc yang memiliki kapasitas mesin lebih besar yang mengahsilkan energi dan kecepatan lebih tinggi memang menguras tenaga para pembalap MotoGP untuk membalap pada era baru tersebut. Terlebih dengan adanya perubahan regulasi dimana bobot motor minimal meningkat seberat empat kilogram dari musim sebelumnya menambah tantangan bagi para pembalap saat berakselerasi, mengerem dan berbelok.

Sindrom arm-pump yang dialami Casey Stoner pada balapan MotoGP Qatar yang diselenggarakan di Sirkuit Losail akhir pekan lalu menjadi bukti kalau motor 1000cc lebih menguras fisik dimana lengan dan bahu menjadi area tubuh yang meraskan dampaknya secara langsung.
Casey Stoner menjelaskan: "Saya pikir saya memiliki lebih banyak masalah. Karena titik pengereman saat memasuki tikungan cepat sedikit lebih panjang, untuk itu kami harus mengerem lebih lama dan meraskan lebih banyak tekanan.
"Saat berakselerasi kami mendapatkan grip yang memberi lebih banyak gaya gravitasi pada tubuh yang mengharuskan Anda untuk menyondongkan badan sedikit lebih ke depan untuk mencoba menghentikan wheelie dan itulah mengapa hal ini bisa menguras fisik lebih banyak."
Gejala arm-pump tersebut memang meruapakan hal lumrah yang dialami oleh sejumlah pembalap MotoGP.Sebelumnya, Casey Stoner juga mengalami hal serupa pada saat mengikuti akhir pekan balapan GP Inggris 2010. Tetapi, pembalap Repsol Honda tersebut dapat melakukan tindakan pencegahan agar dapat membesut motornya lebih nyaman pada saat itu.
Sementara kali ini, Stoner tidak menduga problem arm-pump akan kembali melemahkan dirinya pada seri perdana MotoGP 2012. Karena selama tes pra musim, Stoner tidak melakukan simulasi balap yang cukup panjang hingga dapat mendeteksi gejala arm-pump sebelum balapan sesungguhnya bergulir.
Pembalap berkebangsaan Australia tersebut berkata: "Tidak ada tanda-tanda apapun. Saya mengganti sarung tangan kemarin (Sabtu), karena yang lama sudah tak layak pakai setelah saya pergunakan selama sembilan bulan.
"Sarung tangan yang baru sedikit lebih ketat dan saya tak pernah merasa nyaman. Saya harus berupaya keras untuk memegang grip motor tersebut dan akibatnya ada lebih banyak tekanan terhadap lengan.
"Ini merupakan kedua kalinya saya mengalami arm-pump. Saya pernah mengalaminya pada tahun 2010 saat membalap Ducati di Silverstone, dan kami sudah melakukan persiapan untuk menghilangkannya saat itu. Jadi, semoga saja kami bisa menyingkirkan arm pump sebelum balapan selanjutnya (Jerez).
"Banyak pembalap yang mengalaminya harus menjalani operasi, oleh karena itu semoga saya bisa menghindari operasi. Tetapi pada saat yang bersamaaan saya tak ingin menyia-nyiakan waktu untuk pergi ke balapan berikutnya akibat mengalami masalah yang sama.
"Semoga kami bisa menyelesaikan masalah ini sebelum balapan selanjutnya dan membuat balapan terasa lebih nyaman dan mudah, karena adanya Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa di belakangmu, maka Anda harus tetap menjaga kecepatan dan sayangnya kami tak dapat mempertahankan kecepatan saat itu."
Casey Stoner membantah kalau masalah pada lengan tersebut muncul akibat problem getar yang terus menghantuinya dimana problem getar tersebut diyakini dipicu oleh pemakaian ban Bridgestone baru dan penambahan bobot motor minimal menjadi 157 kilogram pada RC213V yang dibesutnya. Stoner juga menepis kalau performa ban yang menurun menyebabkannya dengan mudah diovertake oleh Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa.
Namun masalah chattering tersebut justru sedikit membantu Stoner saat membalap selama 22 lap di Losail, dan ayah dari Alessandra Maria tersebut menambahkan: "Saat pertengahan pertama balapan, kami tidak menemukan chatter. Arm pump tidak disebabkan oleh chatter dan sejujurnya pada akhir balapan ketika saya merasakan banyak sekali getaran, saya merasa lega karena chatter tersebut menggetarkan lengan saya. Namun chatter tak banyak membantu saya karena saya hanya merasa lega dalam waktu yang singkat. "
Meskipun sejumlah permasalahan tersebut menjegal laju Stoner untuk memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2012, tetapi nyatanya Stoner lebih menyukai balapan dengan mempergunakan motor 1000cc.Dengan akan diperkenalkannya ban Bridgestone baru dikhawatirkan akan justru membuat problem getar yang dialami pembalap Honda bertambah buruk, meskipun ketahanan dan stabilitas serta proses pemanasan ban akan lebih baik.
Semua fans masih harus melihat pada seri GP Spanyol yang diselenggarakan pada 29 April mendatang, dimana problem getar jarang ditemukan oleh pembalap Repsol Honda selama tes pra musim Jerez lalu.Namun kekhawatiran akan semakin bertamabah karena Jerez merupakan trek yang tidak pernah berhasil ditaklukkan oleh Stoner.
Tapi Casey Stoner dikenal sebagai pembalap yang mampu membalap di tengah bencana. Akankah dirinya mampu membalikkan keadaan dan memenangkan balapan di Jerez dan menjadi jawara MotoGP 2012?Hanya waktu yang akan dapat menjawab.
Casey Stoner memang mengaku akan sulit baginya untuk mempertahankan gelar juara dunia MotoGP pada musim ini, dalam pre-event MotoGP Qatar, Stoner mengatakan: "Saya tak pernah berharap untuk menjalani musim ini seperti tahun lalu. Setelah melihat saat dimana Jorge Lorenzo memenangkan juara dunia pada tahun 2010, Sulit untuk mengulangi apa yang sudah dia lakukan, memenangkan banyak balapan dan konsistensi yang ia perlihatkan. Tetapi kami sudah menjalani musim yang luar biasa pada tahun lalu.
"Saya tak yakin apakah kami bisa mengulanginya namun kami akan mencoba dan memenangkan balapan sebanyak mungkin, dan melihat bagaimana hasilnya di akhir musim nanti.
"Kami hanya perlu memahami bagaimana performa motornya malam ini dan melihat bagaimana kami bisa memperbaiki motor tersebut. Secara umum saya senang dan selama tes pra musim performa motor tersebut bagus. "

Senin, 09 April 2012

TAK INGIN LARUT DALAM KESEDIHAN, BEN SPIES TATAP GP SPANYOL PENUH OPTIMISME

benspiesqatar
Ben Spies tak ingin larut dalam kesedihan selepas pembalap Yamaha Factory tersebut mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan sepanjang akhir pekan balapan perdana MotoGP yang dihelat di Sirkuit Losail, Qatar.

Ben Spies hanya mampu finish ke-11 akibat problem getar pada motor YZR-M1 yang menyerang sejak sesi warm up. Sebelumnya, Spies juga terjatuh sebanyak dua kali pada sesi latihan dan kualifikasi yang nampaknya menghambat tunggangannya untuk dapat dibalap dengan maksimal.
Ben Spies ingin melangkah ke depan, menatap putaran kedua MotoGP 2012 yang akan bergulir di Sirkuit Jerez, Spanyol dengan optimisme dan ekspektasi tinggi.
*Kami hanya perlu mengambil sisi positif setelah apa yang terjadi akhir pekan ini. Saya melakukan tes terhadap air bag dua kali dan air bagnya bekerja dengan baik.* canda Ben Spies yang harus puas membawa pulang lima poin pada klasemen sementara.
*Kami sudah mengetahui masalah ini dari sesi warm up, tetapi saya berharap masalahnya akan terselesaikan saat balapan, namun jelas bukan itu yang terjadi.
*Saya merasa kami takkan dapat merangkak naik dan bertarung dengan mereka, namun tak ada feeling yang saya rasakan terhadap motornya. Kami harus memahami apa yang menjadi persoalan sesungguhnya.*
*Kami akan kembali ke Jerez dan semoga kami mendapatkan motor baru yang bekerja dengan baik. Saya merasa pede terhadap motornya. Motornya bekerja dengan bagus, tetapi kami hanya perlu memahami beberapa hal dan tentunya agar bisa menyelesaikannya.*
*Kemenangan Jorge Lorenzo merupakan pertanda bagus. Kita bisa melihat kalau Yamaha akan semakin baik. Saya pula Jerez dan kami sudah menjalani tes dengan bagus di sana baru-baru ini dan kami merasa seri selanjutnya akan berjalan baik.”

JERRY BURGESS: VALENTINO ROSSI TAK SELEVEL DENGAN STONER DAN LORENZO

Crew chief Valentino Rossi, Jerry Burgess mengatakan kalau saat ini akan sulit bagi Valentino Rossi untuk menyamai level performa yang ditunjukkan oleh Jorge Lorenzo dan Casey Stoner yang kerap difavoritkan dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2012.

Valentino Rossi kembali mengalami mimpi buruk setelah pembalap Ducati tersebut hanya mampu menyelesaikan balapan pertama MotoGP Qatar di posisi kesepuluh. The Doctor harus berjuang keras untuk mengantar motor Desmosedici GP12 agar tampil kompetitif.
Tetapi sejumlah problem akut pada kuda besinya menyulitkan juara dunia MotoGP sebanyak sembilan kali tersebut untuk mempebaiki penampilan. Keidakcocokan dengan pengaturan motor tersebut membuat Rossi hampir merasa putus asa untuk bersaing dengan pembalap pabrikan lainnya.
Jeremy Burgess mengisyaratkan kalau masa kejayaan Rossi di kejuaraan MotoGP sudah memudar. Tetapi pria asal Australia tersebut justru menginginkan supaya Rossi mendapatkan kesempatan kedua untuk menunjukkan kalau dirinya dapat mengulangi prestasi terbaik yang pernah digapainya di masa lampau.
Jerry Burgess mengatakan: “Rossi merupakan orang yang berpikir realistis, mungkin dia tahu kalau dia tidak selevel dengan Casey Stoner dan Jorge Lorenzo namun tentunya Rossi yakin kalau dia bisa bertarung dengan pembalap lainnya.
“Pada suatu titik dalam kehidupan, ada kalanya Anda akan merasakan performa yang Anda miliki tidak sebaik yang Anda tampilkan sebelumnya.
“Saya tidak sedang berkata kalau penampilan Rossi tidak bagus, namun pada satu titik, kami harus memberinya sebuah motor yang memungkinkan bagi Rossi untuk menunjukkan kalau dirinya bisa mengulangi kejayaannya.”

VALENTINO ROSSI DI AMBANG PUTUS ASA UNTUK JINAKKAN DUCATI GP12

Valentino Rossi berada di ambang putus asa untuk dapat menjinakkan motor Desmosedici GP12. Pembalap Ducati tersebut merasa motor baru yang mengalami perombakan besar tersebut tidak cocok dengan gaya balapnya.

Valentino Rossi kembali merasakan kisah sedih di Hari Minggu selepas dirinya hanya mampu menyelesaikan balapan perdana MotoGP 2012 yang diselenggarakan di Sirkuit Losail, Qatar di posisi kesepuluh.
Masalah understeer yang diperparah oleh ban baru disertai tekanan dari Hector Barbera yang membuatnya melebar di awal race melengkapi cerita mimpi buruk Rossi di awal musim ini.
Hasil negatif yang diperolehnya selama menjalani akhir pekan balapan GP Qatar mengharuskannya untuk mengambil nafas dalam. Pembalap bernomor motor 46 inipun merasa pesimistis setelah menelan pil pahit dimana ekspektasi yang diidamkannya terbilang jauh dari realita yang ada.
Juara dunia MotoGP sebanyak sembilan kali tersebut mengatakan: ”Saya memiliki permasalahan besar sejak awal balapan, saat kami memakai ban baru saya merasa kesulitan saat melakukan pengereman. Saya kehilangan empat atau lima detik setelah disalip Barbera. Kemudian saya bisa sedikit memperbaiki kecepatan, dan pada lap terakhir saya bisa memperoleh waktu tercepat saat bannya sudah aus. Tetapi hal tersebut tak membantu, kami berjuang keras untuk bisa tampil kompetitif.
“Masalah pada motor ini belum berubah seperti yang saya inginkan. Motornya tak dapat dikendalikan tak peduli dimanapun kami membalap karena tak ada perbedaan yang banyak. Saya tidak dapat memasuki tikungan dengan baik dan kami tak mengharapkan situasinya akan berubah dengan ban Bridgestone yang baru. Ini bukanlah masalah yang hanya dapat diselesaikan melalui set-up.
“Saya sudah mencoba untuk profesional. Saat Barbera memberi tekanan pada saya hingga melebar, saya bahkan mempertimbangkan untuk kembali masuk pit, tetapi saya tetap membalap di lintasan untuk mengumpulkan data untuk teknisi kami agar bisa dipelajari dan memperbaiki semuanya.”
Valentino Rossi juga gagal menyamai performa yang telah ditampilkan oleh rekan satu timnya Ncky Hayden yang menyelesaikan 22 lap balapan di posisi keenam dan ia berkata: ”Saya tidak dapat menunggangi motor ini, saya tak dapat membuat perbedaan, bahkan saya tak dapat menyamai kecepatan Hayden. Secara teori, saat memakai ban yang masih baru, saya seharusnya bisa melaju lebih cepat. Nicky menjalani balapan yang apik dengan settingan yang berbeda namun dirinya hanya finish keenam.”
Valentino Rossi telah menyadari kalau dirinya akan kesulitan untuk menggapai podium pada balapan perdana sejak dirinya melakukan uji coba selama pra musim bergulir. Pembalap asal Italia tersebut bahkan merasa cemas kalau performanya pada musim ini akan lebih buruk ketimbang tahun lalu dimana Rossi hanya mampu meraih satu podium dalam 17 balapan.
Pembalap berusia 33 tahun tersebut menjelaskan: “Saya sudah menyadari peda tes pertama, setelah kami melakukan uji coba selama beberapa lap saya tak akan mampu meraih kemanangan di balapan pertama. Pada tes Jerez, Ducati bisa lebih baik agar bisa meraih posisi keenam dengan ban yang cepat aus. Namun kecepatan kami tak cukup untuk dapat bertarung untuk posisi keenam.
“Mungkin kami akan membalap lebih buruk daripada tahun lalu karena kami meraih posisi ketujuh saat GP Qatar tahun lalu. Apa lagi yang dapat saya katakan? Saya ingin berkata yang sejujurnya. Saya tak dapat membesut motor ini dengan baik, bahkan jika dibandingkan dengan pembalap-pembalap di tim Ducati lainnya.
“Ducati yang ini memiliki sejumlah masalah. Saya sudah memberikan indikasi dimana mereka harus melakukan perbaikan, tetapi kami tidak dapat menyelesaikan permasalahan. Sayangnya saya bukanlah seorang insinyur dan tak bisa melakukan apapaun soal itu. Setidaknya aspek positifnya adalah kalau saya tidak terjatuh saat memakai chassis (alumunium twin spar) ini.
“Kami tak punya harapan apapun tahun lalu selain berharap agar kami memiliki motor yang lebih baik. Namun saya tak ingin mengekspos diri saya seperti yang terjadi tahun lalu dengan memikirkan dan mengharapkan pengembangan chassis baru akan membantu untuk membuat kemajuan.”
Update komponen baru untuk motor Ducati GP12 yang diharapkan dapat memperbaiki penampilan Rossi baru bisa dipakai setelah tiga hingga lima race MotoGP 2012. Selama ini The Doctor juga telah bereksperimen dengan riding style yang dimilikinya, tetapi upaya yang dilakukannya belum dapat membantunya untuk tampil maksimal

BALAPAN QATAR YANG BIKIN JANTUNG BERDEBAR JUNJUNG JORGE LORENZO DI PUNCAK KLASEMEN SEMENTARA

Jorge Lorenzo mengeluarkan tenaga maksi untuk merenggut podium puncak dari Dani Pedrosa dan Casey Stoner dalam balapan MotoGP Qatar yang berlangsung di Sirkuit Losail Minggu malam.

Jorge Lorenzo yang memulai balapan dari grid terdepan melesat memimpin jalannya lomba yang berlangsung selama 22 lap tersebut. Tetapi di akhir lap ketiga, X-Fuera mendapatkan perlawanan dari Casey Stoner yang kemudian mendominasi posisi terdepan.
Akan tetapi Jorge Lorenzo terus menguntit Stoner hingga pembalap Repsol Honda tersebut mengalami maslah pada lengan tangan kanannya dan memberi kesempatan emas bagi Lorenzo untuk menyentuh garis finish pertama di depan Dani Pedrosa dan Casey Stoner.
Ini merupakan kemenangan pertama kali Lorenzo di sirkuit Losail dan untuk mencapainya, Lorenzo tampil habis-habisan dengan ditunjang oleh strategi yang terangkai dengan apik.
“Balapan yang luar biasa!,” komentar juara dunia MotoGP 2010 tersebut. “Saya mengerahkan seluruh tenaga yang saya miliki untuk meraih kemenangan ini. Saya menang karena saya tak pernah menyerah, tetap berjuang dan mencoba. Casey sangat tangguh pada awal balapan dan dia bisa memperlebar gap. Untungnya dia mengalami maslah pada akhir balapan dan kecepatannya turun hingga saya bisa menyalipnya. Saya sangat berterima kasih kepada Yamaha karena mereka sudah membuat kemajuan besar terhadap motor YZR-M1 selama musim dingin.
“Tidak hanya Casey seorang, tapi Pedrosa juga memiliki kecepatan luar biasa. Menempel dengan mereka membuat kondisi fisik saya terkuras. Saat balapan menyisakan 7 lap, saya bisa merasakan detak jantung saya berdegup kencang. Ketika Dani menyalip saya, saya tahu saya harus menyalipnya kembali dengan segera. Jika yang terjadi sebaliknya, maka Stoner akan berada di luar jangkauan saya.
“Ini merupakan akhir pekan yang sempurna. Saya pikir akan mustahil untuk bisa memenangkan balapan setelah apa yang terjadi pada sesi warm up dimana pembalap Repsol Honda sangat kuat. Saya tahu kalau pemakaian ban akan menjadi sebuah permasalahan, dan memang saat itu saya sering mengalami tergelincir. Memang menyenangkan untuk membalap seperti itu tapi Anda harus sangat berhati-hati. Pada akhirnya kami bisa memperlihatkan pertunjukan menarik dan semoga kami bisa mengulanginya pada balapan selanjutnya.”
Saat ini Jorge Lorenzo memimpin klasemen sementara MotoGP 2012 dengan menelurkan 25 poin dan Jorge Lorenzo tak ingin terbuai euforia, dan pembalap Yamaha Factory tersebut menambahkan: “Kami sudah membawa pulang 25 poin, tetapi kami membutuhkan 300 poin lagi untuk merebut gelar juara dunia. Kami harus terus memperbaiki motrnya karena saya selalu takut bisa disalip saat berada di trek lurus. Top speed merupakan titik kelemahan kami.”
Berikut ini klasemen sementara pembalap MotoGP 2012 setelah balapan GP Qatar usai:
Pos. Rider Bike Nation Points
1 Jorge LORENZO Yamaha SPA    25
2 Dani PEDROSA Honda SPA       20
3 Casey STONER Honda AUS       16
4 Cal CRUTCHLOW Yamaha GBR 13
5 Andrea DOVIZIOSO Yamaha ITA 11
6 Nicky HAYDEN Ducati USA        10
7 Alvaro BAUTISTA Honda SPA       9
8 Stefan BRADL Honda GER           8
9 Hector BARBERA Ducati SPA      7
10 Valentino ROSSI Ducati ITA        6
11 Ben SPIES Yamaha USA           5
12 Colin EDWARDS Suter USA      4
13 Randy DE PUNIET ART FRA      3
14 Yonny HERNANDEZ BQR-FTR COL 2
15 Aleix ESPARGARO ART SPA    1

PODIUM DUA CERIAKAN DANI PEDROSA SETELAH KUALIFIKASI BENCANA

Dani Pedrosa tampil dengan performa maksimal untuk mengamankan podium kedua pada balapan MotoGP Qatar yang diselenggarakan di Sirkuit Losail hari ini.

Pedrosa memulai 22 lap race GP Qatar dari posisi start ketujuh yang merupakan hasil dari catatan waktu yang diraihnya dalam kualifikasi yang penuh bencana dimana pembalap Repsol Honda tersebut direpotkan oleh problem elektronik.
Finish kedua terasa semakin menggembirakan setelah Pedrosa berjuang keras untuk mengatasi sejumlah permasalahan pada motor RC213V miliknya hingga menemukan sejumlah titik terang dalam sesi warm-up.
Pembalap asal Spanyol tersebut mampu bertarung memperebutkan podium dengan menempel ketat terhadap kompatriotnya, yakni Jorge Lorenzo. Pedrito juga dapat menyalip teammatenya Casey Stoner yang menderita arm pump yang menyulitkan juara dunia MotoGP 2011 tersebut untuk mengendalikan tunggangannya.
Namun, Jorge Lorenzo memiliki strategi yang ‘lebih baik’ dari Pedrosa yang membuatnya harus puas mengakhiri balapan perdana era 1000cc di posisi kedua.
Dani Pedrosa yang mampu mengamankan 20 poin pada klasemen sementara tersebut mengatakan: “Saya merasa sangat senang terhadap hasil ini karena kami bisa membalikkan keadaan atas masalah yang kami punya sepanjang akhir pekan ini. Setelah melakukan tes pra musim dengan bagus, kami datang ke sini dan semuanya bermasalah. Flu dan demam menyerang saya kemudian saya juga sempat terjatuh pada Hari Jumat, lalu sesi kualifikasi merupakan sebuah bencana. Jadi, meninggalkan tempat ini setelah naik podium rasanya sangat menyenangkan, walaupun saya merasa sedikit sedih karena saya pikir saya dapat memenangkan balapan ini.
“Tim sudah melakukan pekerjaan dengan fantastis dan kami meihat semuanya lebih baik setelah menjalani sesi warm up. Lalu saya melakukan start dengan sempurna yang menjadi kunci pada balapan tersebut. Saya dapat menempel Casey dan Jorge. Pada akhirnya saat empat lap tersisa, saya memimpin, tetapi Lorenzo lebih cerdas daripada saya kali ini dan dia sudah memilih strategi yang lebih baik. Saya menyalipnya namun dengan segera dia kembali mendahului saya dan Casey. Kemudian saya berada di belakang Casey selama satu lap dan kehilangan kontak dengan Jorge. Bagaimanapun ini merupakan awal musim yang bagus dan kami akan mencoba untuk melakukan yang lebih baik saat balapan di Jerez.

LENGAN BERMASALAH GAGALKAN KEMENANGAN CASEY STONER DI QATAR

Casey Stoner mengatakan kalau masalah pada lengannya yang mati rasa telah menggagalkannya untuk dapat meraih kemenangan kelima kalinya di sirkuit favoritnya, Losail pada balapan episode perdana MotoGP 2012.

Casey Stoner mengaku merasakan kendala fisik pada lengannya sejak awal race hingga ia harus menyerah tak berdaya dan merelakan Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa melakukan overtaking untuk merenggut podium pertama dan kedua GP Qatar.
Stoner merasa kecewa akibat bermasalah pada lengan tangan kanannya. Meski demikian juara dunia MotoGP 2011 tersebut tetap merasa gembira dapat meraih podium ketiga.
Pembalap Repsol Honda tersebut berkata: “Masalahnya timbul pada awal balapan, sekitar satu lap sebelum saya memimpin balapan. Saya sudah mulai merasa mati rasa pada lengan saya dan lengan sebelah kanan menjadi kaku.
“Saat saya mulai memimpin beberapa lap, saya benar-benar mulai bermasalah dengan lengan saya. Saya kehilangan semua grip dan tekanan.
“Jadi saya mulai membalap dengan tidak agresif seperti biasanya. Cara membalap seperti itu membantu saya dalam waktu yang lama dan kami masih bisa menghasilkan kecepatan untuk menjauh dari pembalap lain, dan hal itu merupakan pertanda bagus karena kami kesulitan dalam latihan bebas ketiga dan kualifikasi.
“Masalah ini agak mengecewakan. Saya merasa terbelakang pada akhir balapan, membiarkan pembalap menyalip saya dan membalap dengan lambat seperti itu. Saya tidak memiliki kecepatan, tak dapat menahan motor dan melakukan apapun.
“Kami sangat, sangat senang bisa finish ketiga dan kecepatan serta kemampuan yang kami miliki saat race. Hanya saja saya sendiri dengan lengan saya ini yang bermasalah.
“Kami sudah menunjukkan kalau kami tercepat saat balapan di sana, selama kami tidak bermasalah dengan tangan kanan saya, maka kami malam merasa sangat percaya diri menghadapi seri balapan selanjutnya.”

JORGE LORENZO: START TERDEPAN MENYENANGKAN, FINISH PERTAMA TERPENTING

Jorge Lorenzo merasa gembira setelah pembalap Yamaha Factory terebut merebut pole position pertama dalam musim ini. Pembalap berusia 24 tahun tersebut berhak untuk memulai balapan MotoGP Qatar hari ini di grid terdepan.

Jorge Lorenzo meraih start terdepan berkat lap time mencengangkan yang diraihnya pada sesi kualifikasi yang berjalan selama satu jam tersebut, yakni 1 menit 54.634 detik yang mengungguli Stoner dengan gap 0.221 sekon.
Jorge Lorenzo menekankan kalau strategi pemakaian ban akan menentukan hasil balapan MotoGP Qatar hari ini.
Juara dunia MotoGP 2010 yang dibekali motor YZR-M1 tersebut mengatakan: “Kami lebih kuat jika dibandingkan dengan musim lalu, namun saya mengerti kalau kami belum memenangkan satu balapanpun saat ini.
“Misteri terbesar pada balapan nanti adalah ban. Bannya sangat berbeda dari yang tahun lalu dan lebih cepat habis. Akan menarik untuk melihat bagaimana para pembalap mempergunakannya saat lap-lap akhir.
“Mustahil untuk memakai ban lunak karena ban tersebut akan habis hanya setelah pemakaian selama beberapa lap.
“Losail merupakan salah satu trek yang sangat saya sukai dalam kalender MotoGP, namun Stoner juga menyukainya. Saya harus berusaha 100% untuk menempati pole position, akan tetapi saya dapat menemukan limitnya dan melakukan sebuah lap yang sempurna.
“Kami harus memperbaiki tenaga saat berada di trek lurus dan kecepatan maskimum yang kami miliki, tapi selebihnya motornya bekerja dengan sangat baik.
“Start terdepan memang menyenangkan tetapi finish pertama adalah yang terpenting.”
Para pembalap Yamaha mendominasi posisi start enam besar, salah satu di antaranya adalah Cal Crutchlow. Pembalap Yamaha Tech3 tersebut bakal memulai lomba dari grid ketiga di depan Ben Spies.
“Saya senang melihat pembalap Yamaha menjalani kualifikasi dengan baik, namun saya hanya berharap Cal Crutchlow tidak menyalip saya saat start dimulai,” canda Lorenzo.